Minggu, 19 Juni 2011

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model PAKEM



Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang susah untuk dimengerti. Karakteristik matematika yang sedemikian rupa, membuat belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi. Pemahaman suatu teorema, dalil, sifat, atau definisi dalam matematika memerlukan waktu yang relatif lama dan memerlukan ketekunan dan kesungguhan. Karakteristik matematika tersebut juga menyebabkan matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami, membosankan, menakutkan bagi siswa.
Faktor lain yang berpengaruh adalah cara mengajar guru yang tidak tepat. Pembelajaran yang biasa diterapkan selama ini menggunakan metode ekspositori, di mana pembelajaran berpusat pada guru, siswa pasif, dan kurang terlibat dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa mengalami kejenuhan yang berakibat kurangnya minat belajar. Minat belajar akan tumbuh dan terpelihara apabila kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara bervariasi, baik melalui variasi model maupun media pembelajaran.
            Dalam rangka perbaikan sistem pendidikan termasuk pembaharuan
kurikulum, berbagai pihak melakukan kajian atau analisis serta melihat perlunya penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Competency Based Curriculum) atau KBK. Kurikulum Berbasis Kompetensi dimaksudkan untuk membekali siswa dengan berbagai kompetensi atau kemampuan yang telah distandarkan. Kegiatan belajar mengajar dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah sebagai berikut :
1. Berpusat pada siswa.
2. Mengembangkan kreatifitas.
3. Menciptakan kondisi yang menyenangkan.
4. Kontekstual.
5. Menyediakan pengalaman belajar yang beragam.
6. Belajar melalui berbuat.
                    Kurikulum 2006 atau KTSP yang sekarang sudah diterapkan memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengembangkan indikator serta materi yang diajarkan untuk dapat mencapai standar kompetensi yang sudah ditetapkan pemerintah. Salah satu hal yang mendasar adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta penilaian yang harus dilakukan adalah secara berkesinambungan dengan memperhatikan aspek kognitif. Seiring diberlakukannya KBK maupun KTSP telah disosialisasikan model-model pembelajaran yang sesuai, namun belum semua guru menerapkan dan mengembangkan dalam pembelajaran. Mengingat hal tersebut, perlu diterapkan Model PAKEM yang dikembangkan dengan pemberian tugas terstruktur di rumah untuk memotivasi siswa agar aktif dan kreatif belajar dirumah karena siswa memiliki waktu yang cukup dirumah.
Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan di SMP N I BANGKALA, menurut informasi dari guru yang mengajar di kelas VII bahwa pada tahun 2009/2010, ketuntasan belajar matematika pada meteri himpunan belum optimal ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 65%, padahal materi himpunan merupakan materi yang selalu diujikan dalam Ujian Akhir Nasional dan merupakan dasar untuk mempelajari materi fungsi yang diajarkan di kelas VIII. Mengingat hal tersebut ketuntasan belajar siswa yang meliputi keaktifan siswa, keterampilan proses siswa, dan hasil belajar siswa pada materi himpunan harus ditingkatkan, dengan harapan semua siswa dapat menjawab soal Ujian Akhir Nasional yang berkaitan dengan materi himpunan dan materi fungsi dengan benar. Dalam rangka meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas VII SMPN I BANGKALA Tahun Ajaran 2010/2011 pada Materi Himpunan dalam penelitian peneliti menawarkan pembelajaran dengan model PAKEM yang dikembangkan dengan pemberian tugas dirumah . Pemberian tugas dirumah dilaksanakan siswa sebelum pembelajaran dikelas. Denganpemberian tugas tesebut, siswa memiliki bekal pengetahuan sebelum pembelajaran. Pada saat pembelajaran, guru melakukan review tentang materi pada tugas terstruktur melalui model PAKEM. Dalam rangka memperkuat pemahaman siswa, segala permasalahan diselesaikan melalui diskusi kelompok, kemudian merangkum hasil pembelajaran.
Model PAKEM dipilih dengan alasan mengingat belajar merupakan proses aktif membangun makna. Siswa memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu. Berarti siswa memiliki modal untuk kreatif. Pembelajaran pasti mempunyai tujuan, yaitu berhasil atau tujuan tercapai. Berarti pembelajaran harus efektif. Jika siswa aktif, kreatif, berhasil atau mencapai tujuan maka akan mendorong siswa senang belajar, dan akhirnya senang belajar.
       
         Penyusun ;
         Dian Pisesa ( Rekan Sekelas di Math Edu 34_07 UIN Alauddin MKS
         untuk lebih lengkapnya silahkan download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat buat orang lain.

Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat buat orang lain.