Jumat, 14 Januari 2011

Bicara Mendadak (Impromptu)

Tips Untuk Impromptu Speaking

Terjemahan bebas dari materi oleh:
Lenny Laskowski
LJL Seminars

"It takes me three weeks to prepare an impromptu speech." -- Mark Twain

SATU POIN SAJA

Putuskan dengan cepat, satu pesan yang hendak Anda sampaikan. Anda tidak diminta untuk berpidato, melainkan hanya untuk berbicara singkat. Semoga saja mereka meminta Anda lebih dini, sehingga Anda bisa membuat sedikit catatan terlebih dahulu.

YANG LAIN DATANG SENDIRI

Dalam banyak kasus, berbagai ide lain akan muncul saat Anda mulai berbicara. Percayalah pada insting Anda sendiri. Jangan kaget bahwa Anda justru akan sulit berhenti.

JANGAN DIHAFAL

Jangan menghafal apa yang akan Anda katakan. Upaya ini hanya akan membuat Anda tambah nervous. Anda malah sibuk memilih kata dan bukan berfokus pada pesan.

MULAILAH DENGAN KUAT DAN MEYAKINKAN

Mulailah dengan sesuatu yang kuat dan bawakan dengan meyakinkan.

RENCANAKAN KATA PEMBUKA

Akan baik jika Anda merencanakan kata-kata pembuka Anda. Seperti dalam semua bentuk bicara lainnya, memulai pembicaraan adalah bagian yang terberat. Anda boleh menulisnya di catatan kecil, dan Anda bisa melihatnya sekilas saat akan mulai berbicara. Jika bingung harus mencatat di mana, tulislah di tissue yang ada di meja. Jika terpaksa, tulislah di alas piring! Jika tidak punya alat tulis, ya sudah hafal HANYA bagian ini!

LANGSUNG TEMBAK SAJA

Jika Anda punya poin (dua atau tiga sudah cukup), langsung saja katakan, "Saya akan menyampaikan tiga hal." "Pertama adalah..." dan seterusnya.

GUNAKAN TRANSISI PENDEK DAN ALAMIAH

Putuskan pilihan transisi Anda. Buat yang sederhana dan alamiah saja. "Yang berikutnya adalah...", "Selanjutnya...", "Yang tidak kalah penting adalah...", "Dan yang terakhir adalah..."

TETAP KONTAK MATA

Peliharalah kontak mata. Itu sebabnya, jangan tulis segalanya. Cukup poin-poin saja. Bicaralah dari hati. Speak TO them, not AT them!

TETAP GUNAKAN STYLE ANDA SENDIRI

Anda tetap perlu mempertahankan style dan fleksibilitas Anda. Percayalah pada insting Anda dan manfaatkan kata yang tiba-tiba melintas di kepala. (Jika Anda tidak "piktor", dijamin aman). Jadikan itu alat konversasi dan anggap audience sebagai teman.

LAKUKAN ANTISIPASI

Antisipasilah keberadaan "kata dan poin titipan" dari panitia. Ucapkan sesuai dengan yang diminta. Antisipasi juga "kata-kata yang diinginkan" oleh panitia dan audience.

TETAP BERI PENUTUP

Terakhir, berikan simpulan yang bagus. Yang paling mudah begini, "Dan poin yang terakhir adalah...". Setelah itu, kembalikan kendali audience kepada orang yang "menjebak" Anda tadi.

Dengan sedikit latihan, proses ini akan segera menjadi alamiah buat Anda.

QA-Communication

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat buat orang lain.

Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat buat orang lain.